29 Mei 2008

Tutorial Macromedia Flash:
Tombol Cembung di Macromedia Flash tanpa bantuan Photoshop: (by Jun)


Teman – teman buka Macromedia Flash (di sini saya pakai Macromedia Flash 8),

Buat Linkaran dengan oval tool, dan beri warna hijau tua, otomatis lingkaran ini
berada di layer 1,



Aktifkan Lingkaran (dengan mengklik lingkaran),

Keluarkan Panel Color Mixer (Shift+F9 atau window,color mixer),
Ganti Type nya menjadi Radial,


Double klik ikon di sebelah kiri yang dilingkari, pilih warna hijau muda,
Double klik ikon di sebelah kanan yang dilingkari, pilih warna hijau tua,
Lihat perubahan warna pada lingkaran,


Kunci layer 1, agar tidak terganggu,
Buat Layer baru (Layer 2), dan buat lingkaran kembali,


Aktifkan lingkaran di layer 2 tersebut, atur color mixernya sebagai
berikut:
Type = Linear,
Seperti Lingkaran Pertama: Double klik ikon kiri, pilih wana putih,
Double klik ikon kanan, ganti menjadi warna putih dan alpha nya ubah
menjadi 0%,



Aktifkan Lingkaran di layer 2, tekan Q, Putar dan Geser Hingga
Posisinya Terlihat seperti gambar di bawah ini,


Kunci layer 1 dan 2, tambahkan layer baru (Layer 3),
Buat Text dengan Text Tool,


Buka Semua Kunci Pada Layer, Block semua nya, klik kanan Mouse,
Pilih convert to symbol,
Terserah name yang anda ingin isi (misal = btn-ok), ubah type
menjadi button, kemudian pilih ok.


Tombol telah selesai, Teman – teman bisa menambahkan
efek – efek lain se-kreatif teman – teman,
Semoga Bermanfaat !
(Rabu, 28 Mei 2008)



Tutorial Photoshop:
Banner dengan Effect Starburst

Desain Logo Cantik dengan Style

Membuat dan Memanipulasi Air

Efek Teks Logam

Efek Matrix

Foto didalam teks

Membuat Teks Reflektif

Stylish Dark Buttons

Efek Tulisan Godzilla

Semuanya bisa teman – teman dapatkan di www.ilmugrafis.com

Humor:
Melihat Pesawat:
Sambil berlari - lari menggandeng neneknya, Tono menghampiri petugas parkir bandara.
"Pak, pesawat yang menuju ke Denpasar sudah take-off ?"
"Sudah 15 menit yang lalu."
"Wah...Sial ! kalau pesawat yang ke Sidney apa sudah terbang juga, Pak ?"
"Sudah 30 menit yang lalu."
"Kalau pesawat yang menuju Hongkong, bagaimana ?"
"Sudah berangkat 1 jam yang lalu."
"Lalu, pesawat yang ke Amsterdam ?"
"Anda ini sebenarnya mau ke mana sih ?"
"Nggak kemana - mana. Anu... Nenek saya ini belum pernah melihat pesawat dari jarak dekat.
Dia ingin melihatnya."
"Kurang Ajar... !"

Dara dan Gadis:
Karena ingin bekerja di lembaga bahasa, maka Joni dihadapkan pada suatu tes kecerdasan.
"Menurut Anda, sama atau tidak pengertian dara dan gadis itu?"
"Tidak sama, Pak."
"Bukankah gadis itu juga berarti dara?"
"Beda dong, Pak. Sutradara mana bisa dikatakan sutragadis, burung dara, mana bisa dikatakan
burung gadis."
"Benar juga apa katamu, ya?" gumam si penguji sambil merenung.

Beras Kencur:
"Mbak Yu, jamu...!" panggil pemuda kepada pedagang jamu gendong.
"Mau jamu apa, Mas ?"
"Jamu beras kencur. Segelas berapa harganya ?"
"Dua ribu rupiah"
"Wah, kok mahal amat sih ? Biasanya segelas cuma 500 rupiah."
"Kan harga beras sekarang mahal, Mas."
"Kalau begitu pakai beras saya saja deh. Kencurnya baru pakai punya situ, Mbak Yu."
"Numbuk berasnya di mulut mas, ya ?" kata si pedagang jamu sambil pergi dengan hati kesal.

Guna Uang:
"Om, bantu aku mengerjakan PR dong," kata keponakan Maradono.
"PR apaan sih ? Coba, apa saja pertanyaannya ?"
"Ini...Apa gunanya pasar ?"
"Untuk transaksi jual beli. Tulis tuh !"
Sang keponakan menulis, kemudian bertanya lagi, "Apa gunanya uang ?"
"Ada dua kegunaan...Satu untuk kerokan kalau masuk angin, dua sebagai alat pembayaran !"
"Om Dono gila !" teriak sang keponakan dengan jengkel.

Dua Kali:
Pada sebuah toko tekstil, seorang wanita memilih - milih kain bermotif bunga - bunga untuk
bahan baju. Kepada pelayan toko wanita itu bertanya:
"Yang ini berapa semeter?"
"Seratus ribu, Bu !" kata si pelayan.
"Astaga ! mahal benar. Yang ini berapa?" tanyanya lagi sambil memegang jenis kain yang lain.
"O yang itu dua kali astaga !"

Terlalu Malas:
pada suatu proyek pembangunan perumahan.
Mandor: "yang lain bisa bawa dua balok, kenapa kamu cuma sebalok?"
Buruh: "Sebab yang lain...Terlalu malas untuk dua kali jalan seperti saya."

Jalan - jalan:
Karena sudah terlalu sering meminta uang kepada ayahnya, maka permintaan Didi kali ini
ditolak oleh sang ayah.
"Tapi saya mau jalan - jalan dengan pacar saya, Ayah !" keluh Didi.
"Kalau hanya jalan - jalan, jelas yang dibutuhkan bukan uang, tapi kaki."

Mulai Bosan:
"Sialan ! Waktu kemarin - kemarin kita main, akulah yang selalu keluar jadi pemenangnya.
Sekarang, kok jadi kalah terus - terusan," keluh seorang ayah ketika bermain catur dengan
pemuda pacar anaknya.
"Jangan heran, Pak !" kata si pemuda. "Karena sekarang saya sudah mulai bosan dengan anak
Bapak !"

Perubahan Nasib:
Dua buah becak bertemu disebuah gang sempit. Kalau tak ada yang mengalah, maka mereka
sama - sama tak bisa maju.
"Aku tak mau mengalah, karena aku penarik becak paling lama di daerah ini," berkata yang
seorang.
"Baiklah, aku yang mengalah. Siapa tahu aku tak jadi tukang becak paling lama seperti kamu,
karena aku ingin perubahan nasib yang lebih baik," kata temannya.

Alergi:
Seorang wanita tua yang sudah nenek - nenek datang berobat kepada seorang dokter muda.
"Bolehkah saya menanggalkan semua pakaian saya, karena penyakit yang saya rasakan adalah
sakit - sakit pada sekujur tubuh. Dokter perlu memeriksanya bukan?" kata sang nenek.
"Sebentar, sebentar, jangan buka dulu. Saya perlu mencari tutup mata," kata sang dokter.
"Karena saya suka alergi kalau lihat nenek - nenek telanjang di depan saya."

Lupa Ingatan:
Dua orang dokter sedang berbincang - bincang.
"Paling malas ngobatin orang sakit lupa ingatan, soalnya sehabis diobatin lupa bayar ongkos
pengobatannya," ujar yang seorang.

Apalagi:
"Di Amerika kami boleh bebas mengecam Presiden Clinton," kata seorang wisman warga
Amerika

kepada guidenya.
"Apalagi di Indonesia, Tuan !" kata sang guide, "Kami bebas mencaci maki sepuas hati
Presiden Clinton."


Ikut - ikutan:
Sebuah mobil sedan dikejar oleh seorang petugas polantas karena kedapatan melanggar
rambu jalan.

Akhirnya sedan itu dapat juga dihentikan.
"Saudara kan tahu, di ujumg jalan tadi terdapat rambu lalu lintas yang mengisyaratkan
supaya

Saudara tidak mengindahkannya ?" tanya petugas polantas kepada pengendara sedan itu.
"Lebih - lebih Bapak sebagai petugas, seharusnya memberi contoh yang baik. Sudah
tahu saya

nerobos, kenapa Bapak ikut - ikutan ?"

Mana Enak:
Seekor kera di dalam kandang berkata kepada temannya.
"Enakan ikut manusia ya, nggak mikir cari makan."
"Kepalamu gundul," sahut temannya. "Harga sembako dikalangan masyarakat
Indonesia terus naik,

mana enak, jangan - jangan manusia bisa makan daging monyet."

Cacing Bodoh:
Seekor cacing merayap di atas rumput. Ketika mengangkat kepalanya, ia melihat
seekor cacing lain.

Dengan penuh gairah ia mencumbu teman barunya itu, karena telah jatuh cinta
pada pandangan pertama.

"Maukah Anda jadi istriku ?" tanyanya.
"Aku kan ekormu, Bodoh !"

Pelayan Goblok:
Di sebuah restoran, seorang pria merasa jengkel, pasalnya si pelayan menghidangkan
segelas kopi

tanpa sendok. Dipanggilnya pelayan itu, dan berkata menyindir:
"Kopi ini terlalu panas untuk diaduk dengan jari saya."
Si pelayan segera ke dapur, dan kembali ke meja pria itu dengan segelas kopi lagi
yang terus dihidangkan.

"Maaf, Tuan," katanya pada tamunya dengan hormat, "Kalau yang ini saya kira agak
lebih dingin."


Sedia Dimadu:
Ketika membaca sebuah surat kabar mingguan, seorang suami berkata pada istrinya:
"Bu, dalam rubrik jodoh ini, ada gadis yang bersedia dimadu. Rasanya aku
berminat..."

Sahut istrinya: "Apa tidak disebutkan di situ, bahwa gadis itu bersedia diracun
istri tua ?"


Mata Keranjang:
"Katanya kau mencintaiku, kenapa cinta adikku Rina kau terima juga. Sebenarnya
siapa sih yang

betul - betul kau cintai, Mas?"
"Aku juga bingung, Sari ! akhir - akhir ini malah aku naksir pada ibumu."

Tanpa Mandor:
Pada suatu hari, bos proyek datang ke lapangan dan bertanya kepada gogon,
"Berapa jumlah semua

tukang dan kulinya ?"
"Pokoknya semua tenaga kerja yang ada di sini sebanyak 143 bersama mandornya,
yaitu saya sendiri."

"O...Jadi kalau tanpa Anda, jumlahnya 142, ya?"
"Kalau tanpa saya malah nggak ada yang kerja, Pak. Habis mandornya nggak ada,
otomatis mereka nggak

pada kerja."



19 Mei 2008

Sedikit tentang ku:
Namaku Junaidi, teman2 memanggilku ijun,
Sekarang aku tengah menyelesaikan S1 ku
di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM)
Dinamika Bangsa Jambi, Angkatan 2005.


Bahasa Pemrograman yang ku kuasai adalah:
Borland Delphi
Microsoft Visual Basic
Microsoft Visual Foxpro

Design Grafis:
Adobe Photoshop
Macromedia Flash
Desain web

Hasil KaryaKu:

Ini website Pribadiku:
Disini teman - teman bisa melihat profil, skill,< dan perjalanan pendidikanku
secara lengkap,
Disini teman - teman juga bisa mendownload beberapa aplikasi ringan,
Terutama portfolio ku,
Jangan lupa isi buku tamunya, dan masukkan komentar teman - teman,
Maaf, masih dalam contruction.






Ini Aplikasi Diary buatanku, dengan Borland Delphi 7,
Bila teman - teman berminat,
Teman - teman bisa kirimkan permintaan teman - teman ke e-mail saya,
semoga bermanfaat !






Ada Sebuah Riwayat Nih:

Teguran Dari Allah
Di jaman Rasulullah ada sebuah riwayat, yang menceritakan tentang agungnya ampunan Allah terhadap dosa seorang anak muda yang teramat keji. Sampai - sampai Rasulullah amat murka mendengar perbuatannya.
Pada suatu ketika Umar bin Khathab menjumpai Rasulullah dengan raut muka yang nampak begitu sedih. Rasulullah heran, lalu beliau bertanya;
"Sahabatku, apa yang menyebabkan dirimu kelihatan sedih?"
"Didepan pintu rumah saya duduk seorang anak muda yang sedang menangis memilukan. Begitu sedih tangisannya, sehingga hati saya trenyuh dan perasaan saya terasa ikut terbawa," jawab Umar.
"Coba kau hadapkan dia padaku," perintah Rasulullah.
Kemudian Umar bin Khathab pulang ke rumah dan membawa anak muda itu menghadap Rasulullah. Dalam perjalanan hingga di hadapan Nabi, anak muda itu masih tetap menangis dengan sedihnya.
"Anak muda,apakah kau merasa putus asa hingga menangis begitu sedih? Padahal masa depanmu masih panjang," tanya Rasulullah.
"Tangis saya adalah tangisan rasa penyesala dan menanggung dosa karena perbuatan saya," jawab anak muda itu sambil tertunduk. "Begitu besar dosa saya kepada Tuhan, dan saya takut akan murka-Nya, serta murka utusan-Nya,"
Rasulullah terdiam sejenak.
"Apakah kau telah berbuat yang menyekutukan Tuhan dengan yang lain?" tanya Rasululah kemudian.
"Tidak" jawab anak muda itu.
"Apakah kau telah membunuh seseorang?" tanya Rasulullah lagi.
Anak muda itu menggelengkan kepalanya.
"Kalau demikian Allah akan mengampunimu, meskipun dosamu besarny memenuhi tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi," kata Rasulullah memberi harapan.
Pemuda itu tercenung, kemudian berkata;
"Dosa saya lebih besar dari tujuh lapis langit dan gunung - gunung yang tinggi."
Apakah dosamu lebih besar dari kursi Allah yang suci?" kembali Rasulullah bertanya.
"Dosa saya yang lebih besar," jawab pemuda itu pasti.
"Dibanding Arsy Allah,apakah dosamu lebih besar ?"
"Saya yakin dosa saya lebih besar." pemuda itu kembali menangis tersedu - sedu.
"Apakah dosamu juga lebih besar dari Allah dan kasih sayang-Nya?"
Pemuda itu terdiam, berpikir sejenak, kemudian berkata;
"Tentu saja Allah yang lebih besar beserta kasih sayang-Nya."
"Kalau begitu, coba kau ceritakan tentang perbuatanmu yang kau anggap berdosa demikian besar," pinta Rasulullah.
"Saya malu kepadamu, Rasulullah," jawab pemuda itu dengan terisak.
"Kenapa harus malu kepadaku ? Ceritakanlah padaku."
Perlahan - perlahan pemuda itu mengangkat wajahnya, dan dengan suara perlahan ia mulai bercerita:
"Rasulullah......., sejak berumur tujuh tahun pekerjaanku adalah membongkar kuburan orang - orang yang baru meninggal dan mencuri kain kafannya. Suatu hari ada seorang gadis yang meninggal dunia. Begitu selesai dimakamkan, dan ketika kuburan nampak sepi, kubongkar kuburannya, kemudian kulepas kain kafannya. Gadis yang baru meninggal itu sangat cantik, masih perawan."
"Melihat kemolekan tubuh gadis itu, saya tergoda oleh nafsu birahi karena bujukan syaitan, dan akhirnya mayat gadis itu saya setubuhi. Disaat saya melakukan perbuatan terkutuk itu, seolah - olah terdengar suara dan tangis gadis itu menjerit yang mengoyak jantung saya!"
"Apakah engkau tidak malu dan takut kepada pengadilan Allah pada hari ketika hak orang teraniaya dituntutkan atas penganiayaannya ? Betapa kejam hatimu, membiarkan aku telanjang bulat di tengah lingkungan orang mati. Dan kau buat aku menanggung junub di hadapan Allah. Padahal sebelumnya aku telah dimandikan dan disembayangkan, demikian suara itu terdengar olehku, ya Rasulullah."
"Itulah dosa besar yang telah kulakukan. Sejak saat itu aku merasa selalu dikejar - kejar oleh dosa. Aku menangis meratapi penyesalanku hingga sekarang."
Mendengar cerita perbuatan pemuda itu, Rasulullah menjadi sangat marah. Beliau bangkit dari tempat dudukny. Sambil membalikkan wajahnya dihardiknya pemuda itu;
"Hai, pemuda fasik ! Pergilah kau dari hadapanku. Tak ada balasan yang setimpal dengan perbuatanmu kecuali neraka !"
Mendengar ucapan Rasulullah yang mengusir dirinya pemuda itu keluar dengan terhuyung - huyung seraya meratap. Ia berjalan mondar - mandir di tengah padang pasir, tujuh hari tujuh malam ia tidak makan dan minum serta tidur. Kadang mukanya ditelungkupkan terus menerus, bersujud di atas pasir. Baik siang hari yang panas, maupun tatkala malam hari dengan hawanya yang dingin membekukan padang pasir. Dia menangis dan mengadu.
"Ya, Allah, saya adalah seorang hamba yang bersalah besar dan sangat berdosa. Hamba telah datang ke pintu rumah utusan-Mu, dengan harapan agar beliau sudi memberi safaat kepada hamba di hadapan-Mu. Namun begitu mendengar betapa kejinya dosa - dosa hamba, beliau berpaling dan mengusirku. Kini hamba datang menghadap-Mu, ya Allah. Hamba mengetuk pintu-Mu, agar Engkau mau mengampuni dosa dan menerima tobat hamba. Hamba tidak putus harapan, karena Engkaulah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Andai kata Engkau tidak sudi memberikan ampunan-Mu, maka turunkanlah api-Mu itu di dunia sebelum membakar hamba di akhirat nanti."
Allah Maha Mendengar, karena ratapan anak muda itu bersungguh - sungguh. Allah mengutus Malaikat Jibril menemui Rasulullah SAW.
Malaikat Jibril menyampaikan salam Allah kepada Rasulullah, yang dijawabnya dengan "Huwas salaam, waminhus salam wa ilaihi yar'jius saalaam." (Dialah salam, daripada-Nya salam, dan kepada-Nya kembali salam).
"Allah bertanya kepadamu, hai Muhammad," kata Malaikat Jibril. "Apakah engkau yang menciptakan hamba - hamba Allah ?"
Rasulullah kaget mendengar pertanyaan itu, beliau kemudian menjawab; "Sebaliknya, Allah lah yang menciptakan diriku dan menciptakan mereka."
"Allah bertanya lagi, apakah engkau yang berkuasa dan memberi rezeki kepada mereka ?"
"Sama sekali tidak, Allah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadaku."
"Kata Allah, apakah engkau yang menerima tobat dan menghapuskan segala kesalahan?" kata Malaikat Jibril lagi.
"Tidak. Allah yang memiliki kuasa itu," jawab Rasulullah.
"Allah berfirman kepadamu," lanjut Malaikat Jibril, "Telah kukirimkan salah seorang hamba-Ku kepadamu, dipaparkan dosa - dosanya dengan menyesal. Mengapa kau malah memalingkan muka darinya ? Bagaimana nanti seandainya datang kepadamu hamba - hamba-Ku yang lain sambil memikul tumpukan dosa mereka yang menggunung ? Engkau kuutus agar menjadi rakhmat bagi seluruh alam. Jangan kau terlantarkan harapan hamba-Ku yang tergelincir kakinya karena dosa."
Mendapat teguran langsung dari Allah tersebut, Rasulullah menjadi sadar akan kekeliruannya. Namun juga sangat gembira, karena berarti umatnya benar - benar dikasihi Allah dengan ridha dan ampunan-Nya.
Kemudian Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk mencari pemuda itu.
Setelah beberapa lama para sahabat itu mencari - cari, akhirnya mereja menemukan pemuda itu tengah bersujud dengan keadaan yang terlihat menyedihkan. Para sahabat itu memberi kabar bahwa dosa - dosanya telah diampuni. Kemudian diajaknya pemuda itu untuk menghadap Rasulullah.
Saat itu Rasulullah tengah melaksanakan shalat Magrib. Kemudian para sahabat, dan juga pemuda itu, berbaris, makmum dibelakangnya. Tatkala Rasulullah sedang membaca surat Attakatsur, setelah Alfatihah. Tiba - tiba pada ayat "hatta zurtumul maqaabir" terdengar jeritan anak muda itu.
Setelah selesai sholat, Rasulullah dan para sahabat mengerumuni pemuda itu. Ternyata dia telah menghembuskan nafas, menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Penyayang.
Menurut riwayat tersebu, diterima tobat anak muda itu dan diampuni dosa - dosanya. Dalam Al Quran dikumandangkan tentang kasih sayang Allah, yang ditegaskan melalui surat Al Baqarah ayat 222 ; "Sungguh Allah mencintai para durjana yang tobat, dan Allah mencintai orang - orang yang bersih."